Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan ancaman terhadap Jepang terkait kebijakan perdagangan. Dalam beberapa pekan terakhir, Trump menyatakan bahwa jika negosiasi perdagangan antara kedua negara tidak mencapai kesepakatan sebelum batas waktu yang ditentukan, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif sebesar 35% terhadap impor dari Jepang.
Ancaman ini muncul menjelang tenggat waktu yang telah disepakati untuk menyelesaikan perundingan dagang yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat menginginkan kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan, tetapi tidak akan ragu untuk menggunakan langkah keras jika Jepang tidak menunjukkan keseriusan dalam menyepakati ketentuan baru.
Jepang sendiri menyatakan bahwa pihaknya masih terbuka untuk negosiasi dan berharap bisa mencapai kesepakatan yang tidak memberatkan perekonomian kedua negara. Pemerintah Jepang juga menegaskan komitmennya terhadap perdagangan bebas dan menegaskan bahwa mereka akan terus berupaya mencari solusi terbaik.
Para analis memperingatkan bahwa ancaman tarif ini dapat memicu ketegangan di pasar global dan mempengaruhi ekonomi kedua negara, apalagi mengingat ketergantungan ekonomi Jepang terhadap ekspor. Jika tarif tersebut diberlakukan, diperkirakan akan berdampak negatif terhadap industri otomotif dan elektronik Jepang yang menjadi salah satu andalan ekspor negara tersebut.
Sementara itu, pasar saham di kedua negara menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam sebagai respons terhadap perkembangan terbaru ini. Para pengamat politik dan ekonomi menantikan hasil akhir dari negosiasi yang dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan