Jakarta, 27 April 2024 — Berita duka menyelimuti dunia medis Indonesia setelah kabar meninggalnya Dr. Marwan al-Sultan, seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, yang diduga menjadi korban kekerasan dan pembunuhan oleh pihak luar negeri.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi pada malam hari tanggal 25 April 2024 di ruang praktik pribadi Dr. Marwan. Sebelum kejadian, dokter tersebut diketahui sedang melakukan konsultasi dengan pasien melalui video call dari rumahnya yang berlokasi di daerah Kemang, Jakarta.
Sekitar pukul 21.00 WIB, terdengar suara gaduh dari dalam rumah, yang diduga berasal dari upaya masuk paksa. Beberapa tetangga melaporkan mendengar suara gaduh dan panggilan minta tolong dari dalam rumah Dr. Marwan. Petugas Polsek Metro Jakarta Selatan yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan menemukan Dr. Marwan dalam keadaan kritis akibat luka tusukan di bagian dada dan luka-luka lainnya.
Penangkapan dan Penyidikan
Polisi segera mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian termasuk pisau yang diduga digunakan pelaku. Berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV, pelaku diduga berasal dari jaringan internasional yang memiliki motif untuk mengintimidasi atau membunuh Dr. Marwan karena aktivitasnya yang terkenal aktif dalam penelitian medis dan advokasi kesehatan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku dan menyelidiki motif di balik kejadian tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan turut menyampaikan duka cita mendalam dan berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.
Reaksi Masyarakat dan Dunia Medis
Insiden ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan komunitas medis nasional. Banyak yang menganggap bahwa kasus ini merupakan serangan terhadap profesi medis dan upaya untuk mengintimidasi para dokter yang aktif dalam penelitian dan advokasi.
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Rina Suryani, menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh penyelidikan dan mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap tenaga medis.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan dan inovasi di bidang medis. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan mampu memberikan keadilan dan rasa aman bagi seluruh masyarakat, khususnya para profesional medis