Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Cina untuk memengaruhi Korea Utara agar tidak membantu Rusia , menekankan tanggung jawab Beijing untuk memastikan bahwa konflik di Ukraina tidak meningkat.
“Bangsa Korea tidak mampu kehilangan rakyatnya dalam pertempuran di Eropa. Dan ini dapat dipengaruhi, khususnya, oleh negara-negara tetangga, khususnya China,” katanya dalam pidato malam yang diunggah di akun media sosial X pada hari Jumat, Anadolu melaporkan.
“Jika Tiongkok bersungguh-sungguh dalam pernyataannya bahwa perang tidak boleh meningkat, Tiongkok seharusnya memberikan tekanan yang tepat kepada Pyongyang,” kata Zelensky setelah pertemuan Staf Panglima Tertinggi untuk membahas perkembangan di garis depan.
“Wilayah Donetsk adalah yang paling intens, seperti halnya wilayah Zaporizhzhia, Kherson, dan Kharkiv,” katanya.
Presiden Zelensky juga menyoroti perkembangan yang mengganggu di Oblast Kursk Rusia, tempat personel militer Korea Utara dilaporkan telah bergabung dalam pertempuran bersama pasukan Rusia.
“Mereka telah menderita kerugian besar. Sangat besar. Dan kita dapat melihat bahwa militer Rusia dan otoritas Korea Utara sama sekali tidak tertarik pada kelangsungan hidup orang-orang Korea ini,” katanya. “Semuanya diatur sedemikian rupa sehingga mustahil bagi kita untuk menahan orang-orang Korea – orang-orang mereka sendiri yang mengeksekusi mereka, ada kasus-kasus seperti itu.”
Zelensky mengatakan pasukan Ukraina baru-baru ini menangkap beberapa tentara Korea Utara yang terluka dan tidak dapat diselamatkan.
“Ini adalah salah satu kegilaan yang dapat dilakukan oleh kediktatoran,” katanya.
Secara terpisah, Gedung Putih mengatakan pasukan Korea Utara telah menderita banyak korban, dan menuduh bahwa 1.000 tentaranya telah tewas atau terluka selama seminggu terakhir di wilayah Kursk Rusia.
Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia, menurut Kyiv dan Seoul – meskipun Moskow dan Pyongyang tidak mengonfirmasi atau membantah kehadiran mereka.
Rusia melancarkan invasi besar ke Ukraina pada Februari 2022. Pengerahan pasukan Korea Utara baru-baru ini ke Rusia merupakan tanda berkembangnya aliansi antara kedua negara paria tersebut.
Perkembangan yang terjadi saat Korea Utara meningkatkan ketegangan dengan Korea Selatan telah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Barat. China, sekutu lama kedua belah pihak, juga waspada terhadap persahabatan tersebut.