Mind News – Mengutip Reuters Senin (2/12), The Monetary Authority of Singapore (MAS) mengatakan bahwa relationship manager JPMorgan memberikan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap kepada klien dalam 24 kasus transaksi obligasi over-the-counter, membebankan spread di atas suku bunga yang disepakati
Bank sentral mengatakan bahwa bank telah mengakui tanggung jawab atas kegagalannya untuk mencegah atau mendeteksi pelanggaran dan telah membayar denda perdata kepada MAS.
“Bank telah mengembalikan biaya yang dibebankan kepada klien yang terdampak. Bank juga telah meningkatkan kerangka penetapan harga dan kontrol internalnya untuk mencegah terulangnya pelanggaran tersebut,” kata MAS.
JPMorgan Chase mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya senang masalah tersebut telah diselesaikan dan bahwa hal itu mewakili sebagian yang sangat kecil dari total perdagangan yang diproses selama periode terkait
“Pada tahun 2020, setelah menyelesaikan tinjauan internal kami, JPMorgan Private Bank melakukan pembaruan menyeluruh terhadap kontrol internal, pemantauan, dan kerangka pelatihannya untuk memastikan tata kelola perdagangan, transparansi penetapan harga, dan prinsip kepatuhan kami terus ditegakkan,” kata pemberi pinjaman AS tersebut.
MAS mengatakan pihaknya juga sedang menyelidiki manajer hubungan individu yang terlibat dalam pelanggaran tersebut. ($1 = 1,3443 dolar Singapura)