MindNews – Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat pengebom strategis untuk menggempur posisi kelompok Houthi Yaman, Rabu (16/10/2024).
Menteri Pertahanan (Menhan) AS lloyd Austin mengungkap ada lima lokasi Houthi yang menjadi target serangan. Austin mengklaim semua target tersebut adalah gudang senjata bawah tanah Houthi.
“(Serangan itu) Demonstrasi unik dari kemampuan Amerika Serikat untuk menargetkan fasilitas-fasilitas musuh kita yang jauh dari jangkauan, tidak peduli seberapa dalam terkubur di bawah tanah, dilindungi, atau dibentengi,” kata Austin, dikutip dari RT, Kamis (17/10/2024).
Stasiun televisi Houthi Al Masirah melaporkan, target serangan AS termasuk di sekitar Ibu Kota Sanaa dan markas Houthi di Saada. Tak ada laporan korban dalam serangan tersebut.
Dia menambahkan serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah maupun perairan lainnya mengganggu arus perdagangan internasional, menimbulkan bencana lingkungan, serta membahayakan nyawa warga sipil tak berdosa.
Houthi menargetkan kapal-kapal komersial dari Israel atau negara lain yang terkait dengan negara Yahudi itu sejak November 2023. Serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi agresi Israel.